Contact Us

Banner 468 x 60px

 
3 komentar
      Wahai jiwa yang gelisah, apa yang membuatmu serasa dirundung duka. Padahal engkau, kamu, dia dan aku, dan kita semua punya Dia, Sang pemberi Kehidupan, Sang Pemberi Kenikmatan, Sang pemberi Kematian, Sang Pemutus Kenikmatan, dan Sang Segala-galanya, Allah SWT. Rabb kita tempat kita bergantung, tempat kita mengadu, tempat kita mengeluh, tempat kita mengadu, tempat kita menangis, tempat kita memohon, dan tempat kita segalanya. Dan Dia Allah SWT, Maha penolong, Maha penyayang, Maha memberi, Maha bijaksana, Maha mendengar, dan Maha-Maha, Maha Segala galanya.
     Allah tidak akan pernah mau mengecewakan kita yang berharap hanya padaNya. Allah tidak akan mau menolak kita yang meminta padanya. Allah tidak mau kita malu, karena tidak mengabulkan permohonan kita. Allah tidak akan mempermalukan kita yang datang bersimpuh dan menangis di hadapanNya, membawa hajat kita yang sangat penting. dan Allah tidak akan pernah membuka dan menceritakan aib dan dosa-dosa kita pada MahlukNya yang lain. Apalagi pada tetangga kanan kiri kita, ataupun atasan kita, bawahan kita, bahkan kekasih kita, atau teman-teman karlota (rumpi) kita.
Tidakkk Allah SWT tidak seperti itu! Sama sekali TIDAK..! Allah SWT adalah sebaikbaik tempat curhatan ribuan masalah kita, kegelisahan, kegalauan, kegamangan, kesepian, kerinduan kita, kebutuhan kita, dan segala hal yang kita inginkan. Allah SWT maha mendengar rintihan hamba-hambanya yang merintih padaNYA. Allah SWT tempat kita berharap.

   Sehingganya wahai jiwa-jiwa yang gelisah.... mari tengadahkan tanganmu kepada Allah, tundukan wajahmu di hadapan Allah, adukanlah segala hajatmu kepadaNya. karena Dialah yang telah menciptakanmu, memberimu kehidupan didunia, dan Dia juga yang kelak akan mematikanmu, sebagaimana Dia juga yang akan menghidupkanmu kembali di akhirat nanti. Dan Dia Maha Tahu segalanya, apa yang terbaik buat kita hamba-hambaNya. Ya... hanya Dialah yang tahu apa yang baik dan tidak untuk kita. Karena hanya Dialah yang punya pengetahuan untuk itu. Dan kita sama sekali buta tuli untuk urusan ini.
   Namun terkadang karena keterbatasan kita sebagai hambanya, kita seolah-olah merasa bahwa kita tahu apa yang baik atau tidak. Ini membuat kita menjadi marah, kesal bahkan sampai meradang, jika sesuatu yang kita impi-impikan tidak terwujud. Tidak jarang kita sampai mengutuk, murka, bahkan sampe keluar kata-kata sumpah serapah dari mulut kita yang seharusnya kita gunakan hanya untuk melafazkan zikir untuk mengingat-nya. Mulut yang harusnya hanya untuk mengumandangkan azan, iqamah, dan lantunan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an, atau untuk saling watawa saubilhaqq, watawa saubissabri.
         Ya itulah kita manusia yang terkadang sok tahu tentang diri dan kehidupan kita. Yang kita merasa bahwa diri dan kehidupan kita, sepenuhnya adalah milik kita, hingga kita merasa punya hak sepenuhnya atas diri dan kehidupan kita. kita terperangkap dalam gemerlap dunia fana yang sangat membius diri kita. Bikin kita terlena, terbuai dan bahkan mabuk kepayang meneguk manisnya air kehidupan yang menyesatkan.
       Kita lupa bahwa, suatu saat dan pasti bahwa Alah SWT akan bisa memutus segala kenikmatan dunia yang kita punya. Lewat tangan malaikat Izrail si pencabut nyawa, dia akan memutus kenikmatan ataupun mungkin kesengsaraan yang kita jalani selama ini. Sakaratulmauti bil haq. Itu pasti terjadi.
         Untuk apa kita gelisah jika mengalami kesulitan? Hidup di dunia hanya sementara. Ada kehidupan kekal abadi selama-lamanya yang menanti kita. Dunia ini hanya tempat kita singgah, dan kita akan segera melanjutkan perjalanan panjang menuju kehidupan abadi. Dunia ini hanyalah tempat bagi kita untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kita bawa menuju ke kehidupan abadi. Pertanyaannya adalah "sudah cukupkah bekal kita? sudah siapkah kita melanjutkan perjalanan? sudah siapkah kita meninggalkan orang-orang yang kita sayangi dengan mengajari mereka menyiapkan bekal untu kehidupan abadi nanti? sudah siapkah, sudah cukupkah, sudah...sudah...dan Sudahkah! Seharusnya ratusan, ribuan bahkan jutaan sudah, selalu kita tanyakan pada diri kita, yang hanya selalu masih bisa tertawa lebar, terbahak-bahak, terpingkal-pingkal melihat dan mendengar banyolan konyol dunia fana ini.
   Masihkah kita bisa tertawa, bila tahu betapa pedihnya sakaratul maut itu? masihkah kita sanggup berlama-lama menatap situs-situs porno yang siap menggerus iman kita? iman generasi bangsa kita?
     Masihkah kita sanggup tersenyum memamerkan gigia kita yang berkilau seperti mutiara karena habis dibleching? jika kita tahu dan ingat bahwa, betapa dahsyatnya himpitan kubur dikala kita baru menikmati malam pertama di kuburan, sendirian, gelap gulita, dan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir? 
     Dan masih banyak lagi huru-hara kehidupan alam kubur yang bakal kita rasakan. Masihkah bisa kita membanggakan diri kita asyik chat dengan teman yang bahkan ujung hidungnya saja kita belum pernah liat?
     Wahai para pejabat penting di negeri antah-barantah, masihkah kita mampu menilep uang rakyat yang dipercayakan pada kita untuk di urus? masih mampukah para wakil rakyat yang dipilih (kadang terpaksa harus dipilih karena sudah dikasih uang 20 ribu ketika datang di kampanye nya) untuk bohong dan main proyek karena mempung lagi dipercaya mewakili rakyat antah-barantah?
        Ingat.... kita harus sering-sering ingat. Apapun yang kita lakukan dengan diri dan kehidupan kita, akan kita pertanggungjawabkan di Yaumil Akhir. Disaat mulut terkunci rapat, hanya anggota tubuh lainnya yang harus bicara?
     Masihkah sanggup, bapak yang terhormat di negeri antah-barantah, yang sangat berlimpah harta, jabatan dan kehormatan, untuk masuk keluar hotel-hotel mewah ditemani perempuan-perempuan cantik, bahenol, seksi, rupawan, jelita, wangi semerbak bila tahu dan ingat bahwa Allah Maha Melihat, Mendengar, dan Maha Tahu segalanya yang dilakukan hamba-hambanya, dan Allah sanggup Mengazab siapapun yang dikehendakinya dengan azab yang teramat pedih?

     Sayang seribu sayang, seringkali kita lupa bahwa didunia ini kita hanya singgah/transit, untuk kembali akan melanjutkan perjalanan menuju kehidupan abadi. Sudah siapkah kita? Kullunafsin zaaikotul maut!!!

    Mari kita jadikan sisa-sisa kehidupan kita sepenuhnya hanya untuk berbuat hal-hal yang baik. Mari kita belanjakan harta yang di titipkan Allah kepada kita di jalannya. Jabatan kedudukan yang dipercayakan pada kita, kita emban dengan amanah dan istiqah di jalannya. Yaa... segalanya hanya untuk mendapat ridho-nya. Amin yaa robbal alaamin

3 komentar:

Unknown mengatakan...

masih mencari judul 😄😄, mohon ide untuk judulnya yaa

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

 
DUNIA FANA © 2017 .
Animated Spinning Kunai - Naruto