Contact Us

Banner 468 x 60px

 

Kusesali

1 komentar
         Seandainya waktu bisa diputar kembali.  Aku akan memilih untuk tidak pernah mengenalmu sedikit pun. Seandainya aku bisa memilih, aku tidak ingin dilahirkan bersamaan dengan kau pun ada di bumi ini. Mungkin kalau bisa memilih, aku mau lahir ribuan tahun sebelum kamu ada, atau bahkan jutaan tahun setelah kamu lenyap ditelan tanah yang basah penuh cacing dan kalajengking! 

      Aku marah! Marah... marah dan benci sekali padamu! Jangan pernah kau tanyakan apa salahmu, aku muak mendengarnya! Aku tidak pernah menyangka, kebaikan... dan kebaikan yang kau berikan padaku, ternyata sama sekali tidak disertai ketulusan sedikit pun. Aku benci padamu, hai mantan sahabat! Aku tidak pernah menyesal menyebutmu mantan sahabat. Karena benar bagiku, kau memang hanya mantan sahabat, yang sangat kusesali aku pernah bersahabat denganmu. 

           Luka dihatiku, keperihan jiwaku karena kata-katamu, telah melumat habis semua rasa yang pernah kumiliki terhadapmu. Barisan kata-katamu yang sering kau ungkapkan padaku, hanyalah semakin menambah kebencianku padamu. Betapa tidak, betapa aku tidak marah, betapa aku tidak benci, betapa aku tidak muak padamu. Segalanya yang pernah kau beri padaku atas nama persahabatan, persaudaraan dan rentetan kata-kata basi yang saat ini, ingin kulemparkan ke wajahmu! tanpa kuduga sama sekali, betapa kau tega menggembar-gemborkan itu pada sahabatku juga. Apakah kamu pikir, kamu sudah memberikan aku sebongkah emas dan sekarung uang!? Sehingga begitu tega kau mengumbar pemberianmu itu pada temanku?!

        Munafik...! Kau sahabat yang tidak punya rasa sama sekali.
Ataukah mungkin kau bukan manusia yang punya hati dan perasaan! Apakah kamu tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, Kalau yang kamu lakukan itu menyakiti dan mengoyak perasaan dan harga diriku. Apakah kamu pikir pemberian-pemberian mu itu mampu membeli harga diri dan Perasaanku!? Lalu kemudian kamu pura-pura bertanya "Apa salahku? Tolong jelaskan".

       Huhhh.... kata-katamu membuatku semakin muak. Dan semakin membuat aku lebih... lebih... lebih... lagi dan lagi... membencimu, sampai ke tulang sum-sum dan ke butiran-butiran darah merahku. Aku membencimu! Membencimu... membencimu... aku sangat menyesal pernah mengenalmu dalam hidupku! Pergi... pergilah kau dari kehidupanku pergilah jauhhh... jangan pernah menghubungi aku, jangan pernah muncul di hadapanku, apapun alasannya! 

       Sudah cukup bagiku penghinaan yang kau berikan. Mungkin di matamu, aku tak buahnya pengemis jalanan yang penuh kudis dan kurap, yang badannya bau, yang bajunya penuh tambalan dan kumal. Pengemis jalanan yang mengemis-ngemis pemberianmu... yang rela bersimpuh di kakimu demi sekedar bisa makan. Jangan... jangan pernah berharap ada maaf untuk apa yang sudah kau lakukan padaku. Carilah maaf di belahan dunia yang lain, dimana kau dan aku tidak lagi saling kenal. Mungkin itu lebih baik untukk dan mungkin juga untukmu. Supaya kau tidak lagi punya kesempatan untuk menghinaku, di depan sahabatku. 

        " Orang yang tulus menyayangi tidak akan pernah mampu menyakiti, karena orang yang menyakiti, tidak mempunyai kasih sayang yang tulus. Maafkan saya jika sudah menyakiti hati orang yang saya sayangi, meskipun saya tidak tahu, apa kesalahan saya yang membuat orang tersakiti"

           Itu adalah kata-kata yang kau tulis untukku. Huhhh... Munafik! Simpan saja kata-kata palsumu itu. Tidak ada gunanya untukku. Kata-kata mu, permohonan maafmu, wajahmu yang memelas... sedikit pun tidak akan bisa mengobati luka jiwaku yang terus-terusan mengucurkan darah. Darah penyesalan, karena telah pernah mengenalmu dalam hidupku. Pergi... pergilah jauh... simpan saja semua basa-basimu itu. Lupakan saja... lupakan semuanya... karena bagiku, kita tidak pernah saling kenal. Mengenalmu, adalah kesalahan terbesar yang kusesali sepanjang hidupku. 


Gorontalo mendung, 2013

1 komentar:

Dwi Arumantikawati mengatakan...

Everything happens for reasons. Bisa jadi suatu saat kita justru berterima kasih telah mengenalnya. Semangat ya mba..

Posting Komentar

 
DUNIA FANA © 2017 .
Animated Spinning Kunai - Naruto